LCS merupakan sebuah perairan dengan berbagai potensi yang sangat besar, karena di dalamnya terkandung potensi minyak bumi dan gas alam, dan selain itu juga peranannya sangat penting sebagai jalur distribusi minyak dunia, perdagangan dan pelayaran internasional. Perkiraan tentang ketersediaan minyak dan gas berkisar di antara 1-2 milyar barel sampai 225 milyar barel. Estimasi lain menyebutkan, kandungan minyak di kawasan ini sebanyak 213 bbl (billion barrels). Karena ketegangan-ketegangan kerap terjadi di wilayah ini, perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi tidak dapat melakukan survei secara komprehensif di wilayah yang dipersengketakan itu, sehingga angka-angka yang lebih pasti tentang persediaan sumber daya minyak dan gas bumi tidak dapat diperoleh atau diungkapkan.
Nilai strategis ini juga terkait dengan kedudukannya yang sangat dekat dengan jalur komunikasi laut (sea lane of communication/SLOC) yang sangat vital, yang merupakan penghubung antara Lebih dari separuh kapal-kapal niaga dari seluruh dunia yang melewati Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok melanjutkan perjalanannya melalui LCS. Kawasan ini senantiasa dilewati oleh kapal-kapal berbagai jenis yang mengangkut sumber energi baik minyak, batu bara maupun gas alam, termasuk 70 persen kebutuhan energi Jepang dan 65 persen kebutuhan energi RRT. Amerika Serikat juga sangat membutuhkan kawasan ini untuk mendukung mobilitas pasukan militernya dalam melancarkan dominasi globalnya, selain untuk kepentingan jalur perdagangan. Dengan latar belakang potensi yang begitu besar, maka tidak berlebihan jika kawasan ini menjadi objek perhatian dan perebutan banyak negara.
selengkapnya dapat dibaca dalam Info Singkat Vol. VI No.11/I/P3DI/JUNI/2014
0 notices:
Post a Comment