Pagi tadi, saya sudah bersiap dengan celana training di balik rok lebar dan sepatu lari yang pas. Sekitar 100 orang sudah berkumpul disamping fitness center dan mulai melenggang mengikuti gerakan dua orang instruktur di depan.
Senam pertama bergaya ‘boxing’. Lumayan juga rasanya mengayunkan Jab. Rasanya seperti Ippo. Para tentara sangat bersemangat mengikuti gerakan ini. Mungkin karena ini adalah gerakan alamiah mereka.
Pada dasarnya saya sangat jarang berolahraga kecuali jalan. Oleh karena itu saya cukup kewalahan mengikuti adegan demi adegan. Apalagi ketika sang instruktur mulai melenggang lenggokkan pinggangnya macam dance Suju. Waduh. Itu sudah tidak dapat saya praktekkan. Ditambah pula kemampuan metabolisme saya cukup cepat, sehingga dalam waktu 15 menit saja, saya sudah bercucuran keringat. Sayang senam aerobik seperti ini tidak langsung dapat membentuk ab yang ok. Lol.
Begitulah bekerja. Kadang ada tugas-tugas yang tidak kita kuasai bahkan tidak kita sukai, namun kita bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Kompetensi seorang pekerja baru teruji ketika ia mampu menyelesaikan kesulitan-kesulitannya.
Bukankah dalam bekerja ini seperti mengunyam permen nano nano? Tidak ada tugas-tugas yang kita sukai saja, dan tidak pula kita diberi tugas menyebalkan setiap saat. Ketika sedang ditugaskan pekerjaan yang menyenangkan maka kumpulkanlah semangat tersebut, lalu tabung sebagai bekal motivasi tambahan saat diminta mengerjakan tugas-tugas yang kurang kita sukai.
0 notices:
Post a Comment