Ngantuk

Sekarang saya mengerti kenapa para anggota dewan sering terlihat tertidur pada saat persidangan. Suatu hal yang tak pernah saya pahami sebelum ini. Kisah-kisah buruk mengenai mereka tergambarkan dalam foto-foto dan cuplikan di media massa, membuat rakyat semakin tidak percaya pada kompetensi mereka.

Namun, hari ini saya dapat melihat dari sisi mereka. Ternyata para pejabat Negara sangat buruk dalam mempresentasikan idenya. Teknik yang digunakan lebih membosankan daripada paparan makalah saya di semester satu. Intonasi yang dipakai datar dan tanpa irama. Bahkan mereka tidak menjaga kontak mata dengan para pendengar.

Selain itu, fasilitas yang digunakan juga mengakomodir kemalasan. Kursi empuk yang tinggi, sangat tepat untuk menyandarkan punggung sekaligus kepala. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi tentu membuat mata berat. Sound system yang kurang keras menjadikan suara pembicara bak angin sepoi sepoi. Pantas saja mereka ketiduran!

Ngantuk adalah wajar terjadi pada manusia. Siklus tubuh manusia sudah diatur sebaik mungkin agar terjadi keseimbangan. Sekuat apapun kita, kita perlu beristirahat. Tubuh menjadi lelah akibat aktivitas fisik dan  mental. Aktivitas fisik disini termasuk bergerak, berjalan, dan mengangkat benda. Sedangkan aktivitas mental meliputi proses berpikir. Bahkan, berpikir seringkali lebih melelahkan daripada berlari mengelilingi kompleks MPR/DPR!

Apalagi jika sang anggota dewan tidak begitu mengerti dengan materi yang dibicarakan dalam persidangan. Hal itu malah membuatnya semakin mudah pusing sehingga cepat mengantuk. Masuk akal kan?

0 notices:

Post a Comment