Komandan dari neraka

Adalah hal yang wajar ketika seorang bawahan mengeluhkan kurangnya arahan atasan. Hal ini sering terjadi ketika bawahan lebih aktif dibandingkan atasan. Yah, banyak hal yang menyebabkan seseorang bisa jadi atasan, seringkali karena faktor urut kacang alias senioritas, bukan karena kepiawaian mengelola bawahan.

Semua orang ingin dihormati, dianggap lebih penting, dihargai. Menjadi atasan adalah salah satu eskalator untuk memenuhi kebutuhan itu. Akan tetapi, label "atasan" bisa menjadi bumerang ketika ia tidak memiliki kompetensi.


Saya yakin bahwa tidak ada resep pasti untuk menjadi atasan ideal. Karena atasan berhadapan dengan manusia, maka rumusnya menjadi fleksibel dan fluktuatif seperti harga emas. Perilaku atasan A bisa menjadi motivasi bagi bawahan dengan tipe A, namun tidak untuk tipe B. Yah, kasian kan kamu para atasan. 

Tapi, jangan khawatir, ini berarti atasan punya kesempatan untuk mencoba berbagai tipe kepemimpinan. Asalkan mau bereksperimen dan tidak arogan, pasti suatu saat akan menemukan rumus yang tepat.

Kalau boleh mengusulkan bisa coba gayanya Hiruma Yoichi. Dia bukan tokoh di dunia nyata, tetapi karakter dari manga populer, Eyeshield 21 (2002). Ia adalah quarter back untuk tim football Deimon Devils Bat. Sebagai pusat komando, Hiruma menggunakan berbagai trik dan manipulasi psikologis untuk menggerakkan anggota timnya menuju kemenangan. Meskipun tim ini baru 1 tahun dibentuk, tapi Hiruma berhasil menarik potensi setiap anggota sehingga mereka akhirnya menjuarai Christmas Bowl. Apa saja keunggulan Hiruma sebagai pemimpin? Ini dia!


Pertama, ia selalu mengumpulkan data
Informasi adalah senjata yang luar biasa. Hiruma menghabiskan waktu membaca cepat semua koran, menyelidiki kehidupan pribadi setiap anggota, menonton berita, merekam pertandingan tim lain. semua diolah menjadi senjata untuk memanipulasi. Oleh karena Hiruma memiliki keseluruhan data, ia mengetahui titik mana yang dapat digunakan sebagai pion.

Kedua, ia tidak setengah hati
Anehnya, justru perasaan tidak enak merupakan hambatan seseorang untuk menjadi besar. Ketika mendorong seseorang, anda harus yakin dan bersungguh-sungguh, bukan sekedarnya. Keyakinan itulah yang tersampaikan dalam nada suara, pandangan mata, dan gerak tubuh lain. 
Bawahan tidak bisa mempercayai atasan yang bahkan tidak percaya pada dirinya, bukan?


Ketiga, ia berjuang bersama
Pada saat tim Deimon belum punya pelatih, Hiruma menanggung beban menyusun menu latihan bagi anggota-anggota baru. Karena mereka semua awam tentang futbal, Hiruma melatih mereka dari awal. Namun demikian, ia tidak melupakan latihannya sendiri. Ia ikut berkembang bersama anak-anak baru. Ia tidak pernah merasa cukup dengan kemampuannya.


Keempat, ia tidak perlu menjadi Ace
Ini yang jarang dimiliki oleh mereka yang lebih tua. Hiruma tidak pernah bercita-cita ingin menjadi MVP. Ia tidak perlu gelar kehormatan, oleh karena itu ia mendorong Eyeshield 21 sehingga bisa merebut gelar tersebut. Ia mendorong semua anggota untuk meningkatkan kemampuan sehingga mereka menjadi tim terkuat.

Sayangnya di dunia nyata, banyak atasan atau senior yang mengambil nama atas kerja keras bawahannya. Yah, untuk beberapa saat sih mereka akan dikenal sebagai orang hebat. Tapi, kan. 

Kelima, ia memberikan pujian pada waktunya
Hiruma bukan pemimpin yang pelit pujian, tapi juga tidak mengobralnya. Tidak ada yang luar biasa dari sebuah obralan bukan? Ia memuji dengan gayanya: menendang tanpa mengatakan apa-apa. Karena ia tidak biasa memberikan "kebaikan", maka pujiannya dihargai setinggi langit oleh anggota Deimon.

Suatu hal yang diberikan secara cuma-cuma, terus menerus dan berulang hanya akan menghasilkan kebiasaan. Apa yang terjadi ketika kita sudah biasa? Kita kehilangan kemampuan untuk menghargainya. Itu menjadi tidak spesial lagi. Akan tetapi, ketika kita bekerja keras untuk mendapatkannya, maka rasanya seperti hujan di musim kemarau.


Bagaimana? Apakah ada trik Hiruma yang bisa anda pakai?


semua gambar diambil dari starkana

0 notices:

Post a Comment