Small things start a big thing

Setiap pekerjaan memiliki intrik yang berbeda-beda. Saat pertama kali saya melangkahkan kaki ke dunia penelitian, saya pikir hidup saya hanya akan berkutat seputar buku, penelitian dan tulis menulis. Sama halnya ketika saya menjadi konsultan psikologi disebuah perusahan outsourcing, saya pikir saya hanya akan melakukan asesment kemudian memberikan laporan evaluasi psikologi.

Tapi, saya salah, ternyata ada yang namanya tugas utama dan ada juga yang termasuk tugas-tugas tambahan. Disela tugas-tugas penelitian, saya harus disibukkan dengan administrasi tim. Rasanya seperti kembali ke jaman 5 tahun lalu ketika saya bekerja sebagai HRD di sebuah perusahaan swasta nasional. Hal-hal kecil seperti daftar hadir, laporan rapat, pembagian informasi dan masalah perbendaharaan sering menjadi tanggung jawab sampingan seorang peneliti. Kesemuanya adalah hal kecil jika dibandingkan tugas utama kami untuk meneliti kebijakan parlemen yang nantinya dapat menjadi landasan bagi penentuan arah pemerintahan negara ini. Pelaksanaan hal kecil tersebut diatas pun tidak membutuhkan waktu yang panjang, setidaknya tidak selama waktu yang dibutuhkan untuk menulis artikel pidato pimpinan DPR. Namun, bahkan untuk hal kecil ini saja dibutuhkan kekuatan mental yang luar biasa. Pola perilaku yang cenderung meremehkan hal-hal kecil memang mudah sekali ditumbuhkan. Kami para psikolog senang menyebutnya conditioning. Pengkondisian yang saya maksud disini adalah: berikan tugas besar abaikan penghargaan untuk pencapaian kecil, bahkan abaikan penghargaan yang berbasis pencapaian dan terusnya mengkritik meski tugasnya terselesaikan.

Ketiga hal tersebut merupakan akar dari peremehan. Ingat, manusia terus belajar! Ketika seseorang tahu bahwa hal “remeh” yang dilakukannya tidak dianggap penting oleh orang lain, ia berhenti mencapai kesempurnaan kecilnya.

Sayangnya, hal-hal kecil merupakan langkah awal dari sebuah pencapaian besar. Pernahkah anda melihat kota di hari perayaan 17 Agustus? Begitu gemerlap dan terang benderang. Keindahan tersebut dibentuk dari ratusan lampu kecil yang saling bertautan. Satu lampu kecil saja mungkin tidak dapat menyinari jalanan, namun ratusan lampu dapat menciptakan kesan mewah.

Bayangkan jika Office Boy anda lupa mencuci mug hari ini? Bukankah itu hal kecil? Tapi, dapat membuat anda kesal dan terhambat untuk bekerja karena harus mencuci sendiri mug untuk menyeduh kopi.

Setiap hari kita memulai aktivitas dengan hal-hal kecil. Penghargaan terhadap pencapaian mini tersebut merupakan langkah untuk menghargai diri anda dan orang lain. Mungkin anda memulai hari dengan berkicau sederhana di twitter, sekadar mengucapkan “Selamat pagi”. Itu hal kecil! Namun, ketika seseorang sedang bersedih dan membaca twit anda, ia mungkin mendapatkan kekuatan untuk menghapus air matanya.

Hal-hal kecil tidak perlu dipersoalkan, namun tidak pada tempatnya seorang mengabaikannya. Maka ketika seorang teman berseru tentang empati, jangan pikir kita bisa melakukannya secara instan jika tidak menghargai hal-hal kecil yang dialami orang yang kita beri empati.


sumber tumblr

0 notices:

Post a Comment